Ads 468x60px

Featured Posts

Kamis, 11 April 2013

Keajaiban di Gaza

Pasukan "Berseragam Putih" di Gaza

Ada “pasukan lain” membantu para mujahidin Palestina diakui sendiri oleh pasukan Israel. Menurut penuturan pasukan kafir Israel, pasukan tersebut berseragam putih-putih.

Suatu hari di penghujung Januari 2009, sebuah rumah milik keluarga Dardunah yang berada di antara Jabal Al Kasyif dan Jabal Ar Rais, tepatnya di jalan Al Qaram, didatangi oleh sekelompok pasukan Israel.
Seluruh anggota keluarga diperintahkan duduk di sebuah ruangan. Salah satu anak laki-laki diinterogasi mengenai ciri-ciri para pejuang al-Qassam.

Saat diinterogasi, sebagaimana ditulis situs Filisthin AlAan (25/1/2009), mengutip cerita seorang mujahidin al-Qassam, laki-laki itu menjawab dengan jujur bahwa para pejuang al-Qassam mengenakan baju hitam-hitam. Akan tetapi tentara itu malah marah dan memukulnya hingga laki-laki malang itu pingsan.
Selama tiga hari berturut-turut, setiap ditanya, laki-laki itu menjawab bahwa para pejuang al-Qassam memakai seragam hitam. Akhirnya, tentara itu naik pitam dan mengatakan dengan keras, “Wahai pembohong! Mereka itu berseragam putih!”

Cerita lain yang disampaikan penduduk Palestina di situs milik Brigade Izzuddin al-Qassam, Multaqa al-Qasami, juga menyebutkan adanya “pasukan lain” yang tidak dikenal. Awalnya, sebuah ambulan dihentikan oleh sekelompok pasukan Israel. Sopirnya ditanya apakah dia berasal dari kelompok Hamas atau Fatah? Sopir malang itu menjawab, “Saya bukan kelompok mana-mana. Saya cuma sopir ambulan.”

Akan tetapi tentara Israel itu masih bertanya, “Pasukan yang berpakaian putih-putih dibelakangmu tadi, masuk kelompok mana?” Si sopir pun kebingungan, karena ia tidak melihat seorangpun yang berada di belakangnya. “Saya tidak tahu,” jawaban satu-satunya yang ia miliki.

sumber: VOA-Islam

Minggu, 20 Januari 2013


KHAUF
 
Siapa saja yang mengharapkan sesuatu, maka diisyaratkan adanya tiga hal: Pertama, menyukai apa yang diharapkan. Kedua, khawatir akan kehilangan apa yang diharapkan. Ketiga, berusaha keras untuk mendapatkannya (Ibnu Qayyim al-Jauziyyah).

Allah mensifati orang-orang yang bahagia dengan ihsan, 'kebaikam dan khauf ‘kekhawatiran'. Sebaliknya, Allah justru memberi sifat orang jahat dengan keburukan dan rasa aman. Maksudnya, orang yang beramal kebaikan itu pasti bahagia, namun mereka tetap merasa khawatir, sedangkan orang-orang yang berbuat kejahatan pasti hina tetapi ia merasa aman.

Orang-orang yang merenungkan keadaan para sahabat radhiyallahu ‘anhum tentu akan menemukan mereka dalam puncak amal dan puncak kekhawatiran, sedangkan kita semua berada pada posisi kekurangan bahkan melampaui batas, tetapi perasaan kita aman-aman saja.

Umar ibn Khathab radhiyallahu ‘anhu ketika membaca surah at-Thur dan ketika sampai pada ayat, “Sesungguhnya siksa Tuhanmu pasti terjadi", ia menangis tersedu-sedu hingga jatuh sakit dan banyak orang menengoknya. Umar berkata kepada puteranya saat menghadapi kematian, “Letakkanlah pipiku di atas tanah. Barangkali Allah menaruh belas kasih kepadaku." Lalu berkata lagi, "Celakalah kalau Allah tidak mengampuni aku."

Bila berwirid di tengah malam dan melewati suatu ayat, anak Khathab ini merasa takut lalu tinggal di rumah berhari-hari. Pada wajahnya tampak ada dua garis hitam karena menangis. Demikian berdasar penuturan Ibnu Jauzi.

Ibnu Abbas berkata kepada Umar, “Allah menjadikan kota dan negeri-negeri di bawahmu, menjadikanmu menaklukkan negeri-negeri tersebut. Allah berbuat baik kepadamu.” Mendengar hiburan tersebut, Umar masih saja merasa cemas, “Aku menginginkan selamat, bukan pahala maupun dosa.”

Ali ibn Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu dengan tangisan dan kekhawatirannya. Rasa takut yang ada padanya disebabkan dua hal, yaitu panjang angan dan hawa nafsu yang diperturutkan.

Keponakan Nabi ini merenungi hakekat. Lalu berkata, "Panjang angan akan menjadikan seseorang lupa akan akhirat, sementara hawa nafsu yang diperturutkan akan menghalangi orang dari kebenaran. Sesungguhnya dunia ini telah pergi dan akhirat telah tiba. Setiap wanita yang mempunyai  anak, hendaknya menjadikan mereka anak-anak akhirat, dan janganlah menjadikan sebagai anak dunia. Sesungguhnya hari ini adalah hari amal dan bukan perhitungan. Sedangkan besok adalah hari perhitungan tanpa amal."
UNTAIAN MUTIARA HIKMAH

Minggu, 13 Januari 2013

Ketika kan jadi masa lalu

Jika derita kan jadi masa lalu, mengapa mesti dijalani dengan pedih rasa, sedang ketegaran lebih indah dikenang nanti...

Jika kesedihan kan jadi masa lalu, mengapa tidak dinikmati saja, sedang ratap tangis takkan mengubah apa-apa...
 
Jika luka dan kecewa kan jadi masa lalu, mengapa mesti dibiarkan meracuni jiwa, sedang ketabahan dan kesabaran lebih utama...
 
Jika kebencian dan kemarahan kan jadi masa lalu, mengapa mesti diumbar sepuas jiwa, sdg menahan diri lebih berpahala...
 
Jika kesalahan kan jadi masa lalu, mengapa mesti tenggelam didalamnya, sedang taubat itu lebih utama...
 
Suatu hari nanti ketika semua telah jadi masa lalu, semoga kita berada diantara mereka yg selalu dikenang karena kebaikan masa lalu...

Meraih keutamaan membaca al Qur'an

 Al Qur'an adalah kalam Allah Yang Maha Kuasa, Pencipta segala sesuatu dari ketiadaan. Dialah Tuhan yang ilmu-Nya meliputi segala sesuatu. Al Qur'an merupakan petunjuk bagi manusia dalam mengarungi hidup ini agar dapat mencapai keselamatan dunia akhirat.
“Allah, tiada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup dan yang terus-menerus mengurus makhluk-Nya. Dia menurunkan kitab Al Qur’an padamu (Muhammad) yang mengandung kebenaran, membenarkan (kitab-kitab) sebelumnya dan menurunkan  Taurat dan Injil, sebelumnya, sebagai petunjuk bagi manusia. Dan Dia menurunkan Al-Furqaan (Al Qur’an).” (Q.S. Ali Imran 3:2-4).
 Membaca al Qur'an merupakan amalan yang banyak mengandung keutamaan. Beberapa keutamaan membaca Al Qur`an sebagai berikut:
 
-  Pahala
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah (al Qur’an) dan mendirikan salat dan menginfakkan sebagian dari rizki yang Kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan rugi. Agar Allah menyempurnakan pahalanya kepada mereka dan menambah karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS Fathiir 35:29-30)
 
-  Manusia Terbaik
“Sebaik-baik diantara kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya.” (Hadits Riwayat Bukhari)
 
-  Dikumpulkan bersama para Malaikat
“Orang yang membaca Al Qur`an dan ia mahir dalam membacanya maka ia akan dikumpulkan bersama para Malaikat yang mulia lagi berbakti. Sedangkan orang yang membaca Al Qur`an dan ia masih terbata-bata dan merasa berat (belum fasih) dalam membacanya, maka ia akan mendapat dua pahala." (Muttafaqun `Alaihi)
 
-  Diangkatnya derajat manusia oleh Allah Subhanahu wa ta’ala
“Sesunggunya Allah subhanahu wa ta'ala mengangkat derajat beberapa golongan manusia dengan kalam ini dan merendahkan derajat golongan lainnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
 
-  Memberi syafaat (penolong) pada hari kiamat
“Bacalah Al-Qur'an karena dia akan datang pada hari Kiamat sebagai juru syafaat bagi pembacanya.” (HR. Muslim)
 
-  “Barangsiapa yang disibukkan oleh al Qur’an berdzikir kepada-Ku dan memohon kepada-Ku, niscaya Aku akan berikan sesuatu yang lebih utama daripada apa yang telah Aku berikan kepada orang-orang yang telah meminta. Dan keutamaan kalam Allah daripada seluruh kalam selainnya, seperti Allah atas hamba-Nya” (HR. Tirmidzi)
 
-  Ladang Pahala
“Barangsiapa yang membaca satu huruf Kitab Allah (al Qur,an), maka dia mendapat pahala satu kebaikan sedangkan satu kebaikan dibalas sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim satu huruf, tetapi Alif satu huruf dan Lam satu huruf serta Mim satu huruf.” (HR. At Tirmidzi)
 
-  Mendapat sakinah dan rahmat
“Tidaklah berkumpul suatu kaum dalam suatu rumah (masjid) daripada rumah-rumah Allah, mereka membaca al Qur’an dan saling mempelajari diantara mereka, kecuali turun kepada mereka ketentraman, mereka diliputi dengan rahmat, malaikat menaungi mereka, dan Allah menyebut-nyebut kebaikan mereka di hadapan makhluk yang mulia (malaikat) yang ada di sisi-Nya.” (HR.Muslim).
 Demikianlah beberapa keutamaan membaca al Qur’an yang terdapat dalam al Qur’an dan Hadits Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam, semoga dapat memberi kita motivasi untuk senantiasa berinteraksi dengan al Qur’an. Terakhir, mari kita banyak berdo’a kepada Allah subhanahu  wa ta’ala  agar dapat dibei kekuatan untuk senantiasa istiqomah berada pada jalan kebaikan, jalan yang lurus, jalan yang menghantarkan kita pada syurga Allah subhanahu wa ta’ala.
 
Wallahu ‘alam
Sumber: Buletin Dakwah Remaja Masjid Hj. St. Sochrah edisi 3
 

Sample text

Sample Text

Sample Text